RS William Booth Semarang, Rumah Sakit Penuh Sejarah di Semarang - ZNamazvakitler.com

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Saturday, November 16, 2019

RS William Booth Semarang, Rumah Sakit Penuh Sejarah di Semarang

RS William Booth Semarang

Semarang memiliki sebuah rumah sakit yang dibuka sejak jaman masa penjajahan kolonial dan berdiri semakin tegak hingga sekarang. RS William Booth Semarang yang pada awal dibukanya merupakan rumah sakit khusus mata, kini telah beralih menjadi RSU William Booth yang dapat menangani masalah kesehatan secara umum. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit lama yang hingga kini mempertahankan struktur bangunan aslinya yang unik dengan penambahan-penambahan ruangan baru sesuai dengan kebutuhan pelayanan medis. Berikut ini adalah sejarah rumah sakit umum William Booth yang berdiri sejak tahun 1900 an.

Sejarah RS William Booth tak lepas dari sejarah seorang dokter mata dari Denmark yaitu Kapten Dokter Vilhem A Wille dan Nyonya yang ditugaskan oleh Pemimpin Bala Keselamatan untuk mengobati penduduk Hindia Belanda (Indonesia di jaman itu) khususnya di daerah Bugangan Semarang. Pada saat itu masyarakat Semarang banyak yang mengalami sakit mata. Dokter mata A Wille melakukan pelayanan untuk mengobati dengan obat dan fasilitas yang sangat minim. Hal ini dimulai pada tahun 1907 hingga nama dokter A Wille sebagai dokter mata tersiar ke pelosok negeri hingga ke luar negeri. banyak pasien berdatangan dari luar Semarang hingga dari Singapura dan MuangThay.

Tahun 1914, dokter Wille menemukan penyakit Xeropthalmia yang merupakan penyakit mata akibat kekurangan vitamin. Kasus ini banyak terjadi pada anak-anak pribumi. Dengan obat dan fasilitas yang sangat terbatas, dokter Wille berusaha menyembuhkan penyakit tersebut dan berbagai penyakit mata lainnya. keuletan dokter Wille ini kemudian mengetuk hati banyak pihak termasuk Ratu Belanda masa itu yaitu Ratu Wilhelmina yang kemudian menghasilkan sumbangan dana hingga 94.000 Gulden dengan tujuan untuk membuka sebuah rumah sakit dengan fasilitas yang lebih baik dan mengobati penyakit mata bagi pribumi ataupun orang kolonial yang berada di Indonesia.

Tahun 1915 tepatnya tanggal 23 Juni, diresmikanlah rumah sakit William Booth oleh Residen Semarang saat itu. Rumah sakit ini pada tahun 1915 sudah memiliki fasilitas yang terbaik di jamannya dengan ruang pelayanan yang bersih. Tak butuh waktu lama rumah sakit ini dikunjungi oleh banyak pasien dari berbagai daerah hingga memerlukan tenaga kedokteran tambahan yang kemudian didatangkan dari Belanda dan beberapa dokter dari pribumi. Kemudian pada masa PD II dan pendudukan Jepang yaitu tahun 1945 - 1946, rumah sakit ini dikelola oleh Jepang dengan menempatkan seorang dokter dari Jepang yaitu dr. Enoi. Setelah Jepang kalah dalam perang dunia kedua, rumah sakit kembali dipegang oleh dokter dari Belanda yang di alih tugaskan dari rumah sakit CBZ yang sekarang ini adalah RS DR. Karyadi Semarang.

Tahun 1948 dimana Indonesia sudah memiliki pemerintahan yang berdaulat, rumah sakit ini mendapatkan bantuan tenaga medis dari pemerintah namun dengan tetap dipimpin oleh Bala Keselamatan. Tahun 1968, RS William Booth membuka poliklinik di luar poli mata yaitu poli penyakit dalam yang dimulai oleh dokter Theo Suhardjono Sp.PD dan kemudian diikuti oleh poliklinik spesialis lainnya seiring dengan berkembangnya kedokteran di tanah air.

Hingga tahun 1984, RS William Booth mendapatkan ijin penyelenggaraan rumah sakit umum dari pemerintah yang hingga kini menerima pasien dengan berbagai bidang pengobatan. Akan tetapi RS William Booth Semarang tetap memiliki poliklinik mata dan masih mendapatkan pasien mata dengan porsi yang paling banyak karena sejarah dari rumah sakit tersebut.

1 comment:

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here